UNTUKMU PARA PENUNTUT ILMU

 

pancuranair

5 Tahapan Dalam Mencari Ilmu

Imam Sufyan bin ‘Uyainah rahimahullah berkata :
أَوْلُ الْعِلْمِ اَلاِسْتِمَاعُ ثُمَّ الفَهْمُ ثُمَّ الحِفْظُ ثُمَّ العَمَلُ ثُمَّ النَّشْرُ

Yang paling pertama dalam ilmu adalah :
1. Mendengar,

2. kemudian memahami,

3. kemudian menghafal,

4. kemudian mengamalkan,

5. (baru) kemudian menyebarkan nya.”
[Syu’abul Iman 3/284 : no 1658, Imam al-Baihaqi rahimahullah]

 

6 Syarat Meraih Ilmu

Imam Syafi’i rahimahullah berkata,“Seseorang tidaklah berhasil menuntut ilmu (dengan baik) apabila dia selalu merasa bosan, seakan tidak membutuhkannya. Akan tetapi, seseorang akan berhasil menuntut ilmu jika melakukannya dengan perjuangan dan susah payah, penuh semangat dan hidup prihatin.” (Hilayatul Auliya karya Abu Nu’aim; 9: 119, Al-Madkhal karya Al-Baihaqi; no: 513, Tadribur Rawi karya As-Suyuthi; 2: 584)

Dalam Diwannya beliau juga membawakan syair
أخي لن تنال العلم إلا بستـتة # سأنبيك عن تفصيلها ببيان # ذكاء وحرص واجتهاد وبلغة # وصحبة أستاذ وطول زمان

Wahai saudaraku…, engkau takan mendapatkan ilmu melainkan dengan (memperhatikan) enam hal… Aku akan menyebutkannya secara rinci:

[1] harus memiliki kecerdasan,

[2] mem iliki semangat,

[3] bersungguh-sungguh,

[4] membutuhkan biaya/materi,

[5] mendapat bimbingan guru (ustadz), dan

[6] membutuhkan waktu yang panjang. (Diwan Asy-Syafi’i)

 

Ilmu lebih penting dari pada makan dan minum

Imam Ahmad berkata,“Manusia lebih membutuhkan ilmu dibandingkan makan dan minum, karena makanan dan minuman dibutuhkan manusia satu atau dua kali dalam satu hari. Akan tetapi, ilmu senantiasa dibutuhkan seorang manusia setiap saat (selama nafasnya berhembus)”…(Thabaqat Al-Hanabilah; 1: 146)
Jangan Merasa Puas Dengan Ilmu yang dimilikinya

Imam Al-Mawardi rahimahullah berkata ketika menasehati muridnya, kata beliau :
“Jangan pernah merasa puas dengan ilmu yang telah engkau ketahui. Sebab, perasaan puas seperti itu adalah menunjukkan kurang nya perhatian mu terhadap Ilmu. Kurang nya perhatian mu terhadap ilmu akan mendorong mu meninggalkan ilmu. Apabila seseorang meninggalkan ilmu, maka dia pun menjadi orang yang bodoh.” [Adab ad-Dunya Ad-Din hal 125, Imam Al-Mawardi]

Penyusun : Abu Syamil Humaidy ﺣﻔﻈﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *