Cara Rasulullah Saw makan garam

Rasulullah bersabda : “Sebaik-baik lauk adalah garam” (Al-Baihaqi). sangat bertentangan dengan dunia medis saat ini yang mengatakan bahwa makan garam bisa menyebabkan berbagai penyakit seperti darah tinggi, dehidrasi, keropos tulang dan penyakit empedu, namun hal itu tidak akan terjadi jika Anda mengetahui cara mengkonsumsi garam secara benar.
🍒 Begini Cara Mengkonsumsi Garam Agar Terhindar Dari Penyakit (Ala Rasul)
Jadi sesuai dengan hadist diatas yang menyatakan Garam bukanlah penyebab penyakit, 

tapi malah obat yang paling mujarab seandainya digunakan dengan cara yang betul.
🔑Kuncinya adalah *GARAM TIDAK BOLEH DIMASAK!*
❌Kesalahan kita (kebanyakan orang Indonesia) ialah kita memasak garam yaitu memasukkan garam ke dalam masakan ketika masakan sedang MENDIDIH/PANAS. 

Hal tersebut akan menyebabkan garam menjadi racun/toksik… Jika garam dimasak dengan cara di atas, garam akan menyebabkannya ber-asid dan membahayakan kesehatan serta mengundang berbagai penyakit, selain itu kandungan yodium pada garam juga akan hilang.
✅ Begini Cara yang betul penggunaan garam agar garam benar-benar menjadi obat bagi Anda, bukan Penyakit :

1⃣. Masaklah makanan yang ingin dimasak sehingga selesai. Contohnya: sayur – masukkan garam dalam masakan apabila matang dan airnya sudah berangsur hangat.
2⃣. Masak makanan tanpa garam! 

Selagi makan, sediakan semangkuk garam dan taburkan di atas makanan yang ingin dimakan sesuai selera masing2.

Garam adalah mineral bagi tubuh, “Banyak amalan yang dilakukan oleh para Salafussoleh ialah dengan mengambil garam sebelum memulai makan” 
Garam digunakan sebagai pembuka makan dengan mengambilnya dengan ujung jari dan dimasukkan ke mulut.
GARAM ADALAH MINERAL!!

Kelebihannya antara lain ialah: mengobati lebih dari 70 penyakit, serta tidak akan mengalami keadaan mati mendadak.
Silakan sebarkan, sekiranya anda ingin orang-orang yang anda cintai menjadi sehat.
⛔Berbagai penyakit yang disinyalir timbul akibat garam seperti gejala jantung dan tekanan darah tinggi adalah akibat dari penggunaan garam yang salah.  
Jadi kesimpulannya yg benar garam itu adanya dimeja makan bukan didapur. Selamat Mencoba

Copas dari Ustadzah Dra Nurdyati Akma, M.Si

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *