Tag Archives: hadits

Muslim sejati

Jika kita memburu kesenangan sesaat lalu menderita seabad, pintarkah kita? Jika kita sudah mengetahui sesuatu yang sementara dan sesuatu yang abadi, kemudian kita lebih mengutamakan yang sementara, cerdaskah kita? Jika untuk menyenangkan sekelompok kecil atau bahkan memuaskan ambisi pribadi, ada yang mampu mengorbankan masyarakat luas bahkan masa depan ummat, arifkan kita? Jika kita masuk kedalam kelompok demikian, sudahkah kita benar-benar Islam?

Karena bukankah suri tauladan kita Nabi Muhammad SAW diutus sebagai rahmat bagi sekalian alam. Sudahkah kita benar-benar Islam? Karena bukankah suri tauladan kita Nabi Muhammad SAW bersabda:

”Orang Islam itu adalah yang orang lain akan selamat dari lisannya dan tangannya”

Dalam kisah yang lain, ketika seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah SAW tercinta,
Wahai Rasulullah Islam seperti apa yang baik?

Rasulullah SAW bersabda:
”memberi makan kepada mereka yang membutuhkan, mengucapkan salam kepada orang yang
dikenal dan tidak dikenal.”

Bukankah pada kesempatan lain Rasulullah SAW pun pernah bersabda:

”sebaik-baik kamu adalah yang paling banyak manfaatnya”

Sudah Islamkah kita…..

Cinta…

Jika kita bertanya kepada 100 orang, adakah mereka kenal dengan ayah dan ibunya? Insya Allah hampir semua menjawab kenal. Jika pertanyaan dilanjutkan adakah mereka kenal dengan kakek dan neneknya? Ternyata ada diantaranya yang tak pernah berjumpa dengan kakek atau neneknya. Dan jika kita bertanya adakah yang pernah kenal dan berjumpa dengan ayah dan ibu dari kakek dan nenek? Ternyata hampir semua menjawab tidak pernah. Kemana mereka? Dimana mereka? Mereka telah meninggalkan dunia fana.

Begitupun juga kita, kitapun pasti akan meninggal. Menginggalkan semua yang kita cinta atau ditinggal oleh yang kita cinta. Al Ghazali dengan bijak menyampaikan;

”Cintailah sesuatu, tetapi ingatlah engkau akan meninggalkannya”

Allah SWT berfirman dalam Al Qur’an surat Al Hadid (57) ayat 20:

”Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan melalaikan, perhiasan, bermegah-megahan diantara kamu, serta berbangga-bangga dan berlomba-lomba banyak harta dan anak….”

Akhir ayat dari surat ini ditutup :

”Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan yang menipu”

Tak ada yang kekal kecuali Allah. Pertama tak ada satupun sebelumNya, Tak pernah berakhir, Takkan pernah mati selamanya.

Alangkah indahnya manakala kita mampu mencintai-Nya. Dalam Al Qur’an surat Al Baqarah (2) ayat 165:

“adapun orang-orang beriman sangat mencintai Allah…”

Adakah kita….